Anak
yang mengikuti organisai pasti paham. Dalam jarkoman memang tertulis pukul 08.00
WIB untuk acara rapat. Kenyataanya? Pukul delapan baru berangkat atau bahkan
baru siap-siap mau mandi. Oh jadi mulai rapatnya itu tersirat ya. Yang
dijarkoman hanya penghias saja.
Hal
ini berdampak besar. Sebut saja si A yang selalu tepat waktu atau bahkan datang
sebelum waktunya. Karena kuota forum belum terpenuhi, jadinya rapat diundur
bahkan sampai sejam lebih. Lama menunggu, bosan, dan mengandaikan dalam sejam
itu dia bisa melakukan hal lain. Seperti mencuci, membereskan kamar, sarapan
atau bahkan ngerjain tugas. Ending-nya
dia jadi malas datang tepat waktu lagi karena mengira pasti rapat akan diundur
tidak sesuai dengan jarkoman.
Jika
semua orang berpikiran seperti si A, kapan rapat dimulai? Perihal waktu tidak
dihargai lagi. Dianggap tidak ada, tidak dipedulikan lagi. Membuang-membuang
waktu tetapi tidak pada tempatnya. Coba kita renungi. Secara tidak langsung itu
membuat orang lain menunggu dan menggerutu (bisa jadi). Seharusnya kita bisa
memenuhi hak orang lain dan kewajiban diri untuk datang tepat waktu. Lalu bagaimana
jika di posisi sudah menunggu? Kuncinya sabar. Buat plan a,b,c dan lainnya jika rapat belum dimulai agar waktu tidak
terbuang sia-sia.
Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. al-Ashr : 1-3)
Sangat bermanfaat sekali 😊
BalasHapusalhamdulillah:)
HapusBlognya aktif tapi kok templatenya masih belum sempurna?
BalasHapusGk bisa klik halaman. Ada menu yg masih belum ada linknya. Gk bisa liat arsip & label. Susah nyari artikel-artikel lama. Navigasi blognya susah.
Terima kasih kak atas kritiknya. Dari segi template dan navigasi memang masih pemula, jadi ada beberapa fitur yang belum bisa terpakai secara maksimal:)
Hapus