Apakah
yang terlintas dipikiran kalian saat mendengar kata laut, atau memandang
keagungan lautan yang luasnya melebihi daratan di bumi. Indah, bagus,
menyenangkan, menyejukkan, atau membosankan? Adakah yang trauma akannya?
Sepintas
cerita saja. Pernah sekali setidaknya raga ini menyebrangi lautan. Bukan
berenang ya tapi. Disitu dalam
perjalanan ke pulau seberang.
Tidak sendiri, ada insan yang menemani. Semilir angin malam ditemani bintang dan
bulan yang dengan riangnya memancarkan cahaya remang. Tak sempat terpikir akan
malam hari waktunya untuk menerjang deburan
ombak. Tapi tak kalah luar biasa dapat mengagumi ciptaan Allah
di waktu ini. Sempat terbayang bagaimana jika diriku yang mungil ini melewati
dua laut mengalir yang keduanya bertemu dimana diantara keduanya ada batas.
Pernah mendengarnya bukan? Selat Gibraltar yang
memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara
negara Maroko dan Spanyol.
Sungguh
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Fenomena telah diteliti oleh para
ilmuwan, dan ditemukan penyebabnya karena ada perbedaan massa jenis air.
Padahal sebelum para ilmuwan menemukannya, Al
quran sudah menjelaskan terlebih dahulu jauh sebelum mereka.
"Dia
membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Antara keduanya
ada batas yang tidak dilampaui maisng-masing" (QS. Ar Rahman : 19-20).
Diantara ahli tafsir berpendapat bahwa ‘laa yabghiyaani’
maksudnya masing – masing tidak
menghendaki. Dengan demikian
maksud ayat 19-20 ialah bahwa ada dua laut yang keduanya tercerai karena
dibatasi oleh tanah genting, tetapi tanah genting itu tidaklah dikehendaki
(tidak diperlukan) maka pada akhirnya, tanah genting itu dibuang (digali untuk
keperluan lalu lintas), maka bertemulah dua lautan itu. Seperti terusan Suez
dan terusan Panama.
Wallahua’lam bish showab
Dua
laut yang berbeda sifatnya, yang berlainan rasanya, yang tampak beda warnanya
mengalir berdampingan tanpa bercampur aduk. Terlihat jelas ada batas antara
kedua laut tersebut.
"Dan
Dialah yang membiarkan
dua laut mengalir (berdampingan), yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat
asin lagi pahit. dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak
tembus" (Al Furqan : 53).
Ini membuktikan bahwa penelitian ilmiah yang dilakukan
oleh para ilmuwan sudah terbulti dan ada dalam Al quran. Allah telah menunjukan
melalui firmanNya. Tak bisa berkata lagi jika teringat
akan kuasa Allah satu ini. Hal ini bisa
jadi alasan diriku sangat menyukai pantai. Senang
sekali rasanya hati jika dapat bertamu di sana.
Kenapa pantai? Setidaknya aku bisa melihat laut menarik ulur butiran hamparan
pasir yang damai.
Salam ukhuwah :)
@annisaajuan
Posting Komentar