#Dear Diary!
Al quran Yang Terlupakan
Kapan aku lancar membaca Al quran? Tahukah kalian
bagaimana hubunganku dengan Al quran? Bagaimana kedekatanku dengan Al quran?
Sejauh mana aku memahami Al quran? Sampai mana aku menghafal ayat – ayat Allah
? Sebanyak apa aku dapat mengingat ayatnya?
Sesering apa aku melupakannya? Sering. Jujur banget ya. Jangan ditiru ni
yang semacam ini.
Tak setiap hari aku membaca Al quran. Bahkan
meliriknya juga tidak. Alhamdulillah usia 14 tahun diri ini mulai rutin
mempelajari Al quran. Jelas. Karena aku mengenyam pendidikan islamic fullday
school. Rutin setelah shalat duhur dibimbing untuk membaca Al quran. Dengan
begitu aku bisa lancar membacanya. Dengan mata pelajaran hafalan/tahfidz aku
memulai menghafal Al quran. Dimulai dari juz 30. Perlahan tapi pasti. Awalnya
sulit memang bagiku yang dari SD jarang banget baca Al quran. Tapi kini aku
memulai membuka hati.
Tapi sayang seribu sayang. Lambat tahun aku mulai
lalai. Sejak ku mulai masuki tahun ajaran SMA. Dimana pelajaran agama islam
hanya 3 jam pelajaran perminggu. Namun itu tidak masalah. Membaca Al quran dan
ziyadah dapat dilakukan di rumah. Namanya diriku ya belum terbiasa. Kadang baca
Al quran cuma disekolah saja. Baca Al quran kala ramadhan menyapa. Menghafal
juga karena target mata pelajaran tahfidz.
Entah bagaimana. Aku mulai terlena akan drama korea.
Catat itu. Drama korea. Aku suka melihatnya dari SMP. Tapi ke SMA makin
merajalela. Dibelain install aplikasi video player biar subtitle indonesianya
pada muncul. Dibelain sampe minta ke temen bahkan tetangga kelas buat update
drama terbaru. Dibelain buat stalker para pemainnya. Dibelain download
soundtrack meski kuota nipis. Memory hp full akan lagu korea. Tiap belajar
dengerin lagu korea. Coba browsing liriknya. Sering dinyayiin. Dan apa yang
terjadi ?
Aku mulai lalai akan hafalanku. Sudah lupa dengan Al
quran. Tidak setiap hari bisa membacanya. Tidak setiap hari hafalanku nambah.
Bahkan tetap? Murajaah pun tak terkendali. Kacau. Sering galau.
Andaikan. Andai saja. Jika aku tidak ikut ekstra
rohis disekolah, akan bagaimana nasib diriku. Aku menghafal surat yasin. Itupun
karena untuk penempuhan yang wajib bagi anggota baru. Targetnya hanya 20 ayat.
Tapi aku menyelesaikannya lebih dari batas waktu. Mengenaskan.
Bayangkan dulu aku bisa menghafal setidaknya 1 bulan
1 surat. Kemana sekarang semangat itu? Tergantikan dengan hal sepele lainnya.
Bukan jadi prioritas utama untuk mengisi waktu luang. Bahkan Al quran sudah
terlupakan. Dan aku pernah melalui masa itu.
Dibilang menyesal? Pasti. Tidak ada yang tidak
menyesal jika pernah melupakan Al quran. Diri ini membuang waktu selama itu
hanya demi hal kecil tak ada apa – apanya yang buat hidupmu tiada artinya.
Sedangkan mendengar kisah Rasulullah dan para sahabat jarang sekali. Sekedar mencari
biografi saja tidak pernah. Hafal pemeran drama korea, tidak hafal para sahabat
Rasulullah. Hafal lagu korea, tidak hafal akan ayat Al quran. Sering lihat
drama korea, lihat Al quran saja tidak. Sering dengerin lagu korea, dengerin
murrotal kapan?
Perlahan aku mulai menghapus file drama korea di
laptop. Yang dulu jumlahnya sampai 20, kini hanya tersisa 3 atau 5. Alhamdulillah
sekarang bersih tak tersisa. Hanya film yang masih bertahan. Yang dulu memory
hp full akan lagu korea, kini kuganti dengan murrotal Al quran yang menenangkan
hati. Yang dulu sering banget nyempetin waktu buat nonton drama korea, kini
mulai memanfaatkan waktu dengan Al quran. Berdua dengannya.
Meski setitik rasa menyesal itu masih ada. Tapi apa
gunanya. Lebih baik memulai lagi. Ziyadah. Muraja’ah. Tilawah. Mulai rutin
setiap hari. Meski banyak halangan. Rintangan. Yang kadang bingung milih baca
Al quran atau ngerjain pr atau belajar ilmu dunia. Yah begitulah. Kini masaku.
Masa dimana aku harus bangkit lagi. Berani melangkah. Jauh menatap kedepan.
Tanpa perlu mengingat yang lalu.
Untuk kalian yang sedang berjuang dengan Al quran.
Hal yang tidak penting mohon segera disingkirkan. Masa lalu kelam segera
dilupakan. Jangan sampai melupakan Al quran. Sungguh didalamnya banyak
kebaikan.
Jangan sampai menyesal seperti diriku ini yang
dengan mudahnya membuang waktu dan sempat melupakan Al quran. Selagi kita masih
diberi nikmat kehidupan oleh Allah di dunia, maka pergunakanlah waktumu untuk
hal yang berguna. Bermanfaat. Saat luang, berdualah dengan Al quran. Seringlah
berkencan dengan Al quran. Seringlah berinteraksi dengan Al quran.
Diri ini memang bukan apa – apa. Jauh dari kata
baik. Tapi apa salahnya berusaha menjadi pribadi yang lebih. Cerita singkat
diatas reminder buat kita, buat diriku juga. Agar tak lalai akan Al Quran.
Salam Ukhuwah
@annisaajuan
#opini
Perasaan Al quran
Manusia punya hati. Begitu juga dengan AL quran.
Punya hati maka juga punya perasaan layaknya manusia. Coba bayangkan. Jika kamu
punya teman. Kamu sangat menyayanginya. Kamu dapat membuatnya jadi lebih baik.
Kamu dapat jadi tempat curhatnya. Tempat suka dan duka. Tapi. Temanmu tidak
peka. Ia jarang memperhatikanmu. Jarang berinteraksi denganmu. Menganggapmu ada
pun tidak. Kecewakah dirimu? Pasti.
Bagaimana dengan Al quran. Yang tak pernah kau
lirik. Tak pernah menyentuhnya. Tak pernah membacanya. Tak pernah menghafal
ayatnya. Tak pernah mempelajarinya. Tak pernah berinteraksi dengannya. Sadarkah
dirimu? Tahukan bagaimana perasaan Al quran jika kamu perlakukan seperti itu?
Al quran juga kecewa karena dirimu.
Kenapa pilih deretan buku lain yang menjadi list
bacaan sedangkan Al quran didalamnya tersusun rapi ayat – ayat yang indah.
Kalamullah. Kenapa lebih suka berinteraksi dengan orang daripada dengan Al
quran. Lebih suka menghafal lirik lagu dari pada menghafal Al quran? Coba
pikirkan lagi apa yang telah kamu lakukan sudah benar. Sebelum muncul rasa
penyesalan barang setitik saja.
Sekedar curhatan kecil saya.
Salam Ukhuwah:)
@annisaajuan
Posting Komentar