Pernah seharian merasa mood lagi jelek banget. Pengennya marah
mulu. Hawanya panas terus. Rasanya sebel aja nggak berhenti-henti. Pernah?
Pernah seharian mau
berkegiatan itu kayak nggak bersemangat? Pengennya rebahan aja. Hawanya malas
saja. Rasanya nggak pengen ngelakuin apa pun. Pernah?
Pasti ada kalanya kita
melewati masa–masa itu. Ya, aku pun juga pernah begitu. Berangkat kuliah
rasanya kayak berat gitu. Pas kuliah kok ya nggak fokus. Ada kegiatan kampus
nggak bersemangat sama sekali. Pulang kos bawaanya cemberut saja haha. Emang dasar.
Sampai temen kos aku sudah hafal itu. Mereka bisa nebak kalau mood aku lagi di ujung jurang. Tinggal selangkah
bisa jatuh dalam perasaan yang termenyebalkan. Eh, tapi alhamdulillah nggak
sampai jatuh jurang dong. Mereka ada saja yang menghibur dan mengingatkan. Pasti
tiap pulang kos ada saja yang membuatku tersenyum, tertawa lepas bahagia. Berasa
lupa kalau mood lagi jelek.
Oh ya, saat lagi puncaknya
rasa itu, ada temen yang kayaknya sudah muak ya lihat sikapku beberapa terakhir
ini labil kayak gitu. Sampai dia mengirimkan story instagram milik @febriawanjauhari. Intinya dia menuliskan
ini, “Semisal moodmu hari ini jelek karena sesuatu, ya sudah kesalnya sama
sesuatu itu saja, jangan pindahkan kekesalanmu ke sesuatu yang lain. Jangan
pernah kesel seharian, jangan pernah ngambek seharian.” Deg, itu aku banget. REMINDER!
Mungkin yang sudah berteman
denganku sejak SMP atau SMA sudah hafal ya dengan perilaku jarangku ini tapi
sekalinya kambuh luar biasa minta ampun. Jarang marah, sekalinya marah luar
biasa. Seperti bom waktu, katanya.
Membaca story instagram itu aku langsung klik menuju feed. Rasanya ingin langsung menyudahi drama ini saja. Rasa-rasanya
ingin segera ku akhiri sandiwara nyata ini.
BIARKAN YANG TIDAK BISA DIUBAH
Hanya
karena kamu gagal pada tanggung jawab itu, bukan berarti kamu pasti akan gagal
pada tanggung jawab kali ini.
Hanya
karena masa lalumu gelap, bukan berarti masa sekarangmu juga pasti gelap.
Jangan
biarkan hal-hal yang tidak bisa kamu ubah mempengarauhi hal-hal yang bisa kamu
ubah.
Bukankah
kemarin adalah hari yang berdiri sendiri, dan hari ini juga hari yang berdiri sendiri?
Kenapa
bersikeras menggabungkan dua hari yang memang berdiri sendiri?
Sejak
kapan kita boleh menonton dua film bersamaan dalam satu waktu? Sejak kapan kita
boleh hidup di dua masa dalam satu waktu?
Kenapa
tak biarkan saja berjalan sebagaimana mestinya, tetap terpisah?
@febriawanjauhari
Sadar, semoga. Kalau ada
yang salah di sini, jangan sampai salah di sana. Kalau di sini tidak bisa,
bukan berarti di sana juga tidak bisa. Misalnya gitu. Permisalan. Jadi, ya
memang benar kalau sebel sama satu hal jangan sampai membuat kita sebel sama
yang lainnya. Jangan sampai satu hal itu membuat harimu lesu. Tidak berwarna,
abu – abu, mendung, gelap, suram dan menyedihkan. Rugi. Sangat rugi besar.
Coba mengikhlaskan. Coba sabar
(lebih) lagi. Coba tahan emosi. Coba cari hal yang positif. Coba cari hal yang bisa buat diri tersenyum bahagia bukan
merana. Coba. Coba saja siapa tahu bisa. Kan enak kalau gitu tak perlu
merepotkan diri bergulat dengan rasa emosi negatif yang menguasai diri.
Jangan asal pindahkan emosi
kemana-mana. Jangan asal pindahkan mood negatif
jadi menyebar ke sembarang tempat. Jangan asal pindahkan rasa-rasa yang
berpotensi bisa merugikan masuk dalam diri. Sudah cukup. Sudahi saja. Sampai di
sini. Semangat. Eh, butuh disemangatin nggak si? wkwkwk
Yeahhh hampir semua orang pernah dech punya rasa demikian, yang penting gak kebablasan...bisa mengatasi dengan baik...semangatttt juan..
BalasHapussiap dah semangat aku, semangat kamu ehee.. siapa nih kok unknown :D
Hapusbagus bgt kak..
BalasHapushanya tampilan di mobile kurang bagus menurut saya kalau kakak pilih jenis font ini. kenyamanan membacanya jadi tidak maksimal. penggunaan jeda dan spasi antar baris atau paragraf kuga saya rasa perlu diperhatikan kak
siap kak makasih banyak atas masukannya :) terus bimbing saya yahhh
HapusMangtap
BalasHapus