2

Tidak terjadwalkan memang jika malam ini akan mengikuti acara Ifest dari SKI MIPA UNS. Berencana ingin menyelesaikan tugas kuliah yang diminta untuk revisi. Tetapi berasa dimantabkan oleh Allah untuk ikut setelah melihat pamflet. Terburu segera daftar padahal sudah saatnya acara mulai. Alhamdulilah bisa daftar dan masih acara pembukaan. Pasti setelah ini pembacaan ayat suci Alquran dan ada beberapa sambutan. Sudah hafal rundown kebanyakan acara si wkwk. Aku gunakan waktu sambil makan malam untuk mengisi energi agar fokus ikut bedah buku Belajar dari Negeri para Nabi karya Edgar Hamas.

Bedah buku dibuka dengan muhasabah sebentar. Tidak peduli sekolah di mana, jika kita hebat ya hebat. Bukan karena almamater tetapi kemauan untuk terus belajar. Layaknya saat SD yang pemahaman matematika terus meningkat dari pertambahan ke perkalian. Apakah iman dan hikmah yang bisa kita ambil dalam kehidupan atau sejarah juga naik kelas? Ini juga yang membedakan manusia. Ada hujan yang turun ke bumi atau daun yang jatuh dari ranting. Orang biasa menganggap itu hanya pelengkap harian. Jika orang beriman maka akan memikirkan hikmahnya atau value yang bisa diambil. Bahwa takdir Allah sangat detail, daun yang jatuh pun sudah di desain oleh Allah dan mendapat izin-Nya untuk jatuh. Sebagaimana juga ada hari yang dilebihkan dari tujuh hari yang ada, hari jumat. Begitu juga ada bulan yang dilebihkan yaitu bulan ramadan. Serta ada negeri yang juga dilebihkan dari yang lain, Mesir.

Mesir menjadi tempat singgah para nabi dan rasul. Di sana juga terjadi perang abadi antara haq dan batil. Jika indonesia merdeka sudah sejak 75 tahun yang lalu, maka Mesir ada 7000 tahun dan masih bertahan sampai sekarang. Kenapa? Karena ada sentuhan kenabian. Tujuan dakwah nabi dan rasul adalah peradaban. Di Mesir pemimpinnya berlomba membangun masjid sehingga bisa sampai ada 1000 menara, saling tumpang tindih jika dilihat sekilas. Ada masjid yang berdekatan dengan jarak pembangunan yang jauh hingga ratusan tahun.

Dalam bedah buku Negeri para Nabi, selain penulis menyinggung perihal Mesir, juga menceritakan bagaimana buku itu ditulis. Berawal dari kecewa saat tiba di Mesir dan berujung kegelisahan serta renungan. Pertama kali tiba di bandara ada tulisan potongan quran surat Yusuf ayat 99, "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman". Berasa sekali ada ruh islam di sini. Tetapi beda dengan ekspektasi yang membayangkan keindahan dan ada sesuatu yang mengganjal. Tidak hanya keras dan panas terasa. Ada aura yang memaksa mesir bangga dengan sejarah Firaun bukan kepada Nabi. Akhirnya mencari ketenagan diri dengan buku terkait mesir dan masa lalunya yang sempat berjaya agar ikhlas menerima kenyataan. Muslim sejati itu membaca buku dan jalan-jalan untuk menimba ilmu. Karena mencari ilmu di mesir tidak hanya baca buku tetapi jalan-jalan melihat secara langsung.

Mind Blowing yang bisa didapat banyak. Salah satunya ada sejarah yang diceritakan tidak dari awal. Terkait patung Liberty yang terkenal hadiah dari Prancis untuk Amerika. Wait, jika melihat mundur sebelum itu, yang mengawali lahir patung liberty adalah Mesir. Dulu Mesir memesan patung petani muslimah untuk menyambut orang yang datang ke Suez. Sudah hampir jadi namun mesir tidak kuat membeli karena lagi krisis. Akhirnya dihadiahkan kepada Amerika oleh Prancis. Ngomong-ngomong perihal terusan suez itu bukan pertama yang di dunia. Bahkan proyek seperti itu sudah ada sejak zaman Firaun. Eropa saja yang pandai dalam mengkalim sesuatu.

Dari Mesir pula bisa meraba ngerinya zionis. Orang mesir seperti perpaduan orang arab, afrika, dan eropa. Kulitnya seperti eropa, postur tubuhnya orang arab dan tangguhnya orang afrika. Bahkan sampai tentara mesir disebut yang hebat di dunia. Salahudin al Ayubi pernah berdoa jika mesir bisa ditaklukkan maka akan mudah ke Palestina juga. Dua hal itu menjadi alasan Mesir bisa menjadi negera kunci pembebas Palestina. Namun ada kejadian presiden mesir yang memiliki misi untuk membebaskan palestina dipilih secara demokrasi tetapi akhirnya di kudeta. Ya, Mesir sekarang seperti singa gagah yang sedang tertidur pulas karena dibius oleh zionis.

Mesir bisa dibilag harapan dunia untuk membebaskan palestina. Namun Indonesia juga dibilang lebih berpotensi. Para Nabi banyak yang dari daerah arab juga mesir tetapi kenapa malah di Indonesia lebih banyak muslim? Bahkan terbanyak di dunia. Karena Allah sudah menciptakan takdir tersebut. Peradaban akan bergantian. Peradaban bisa jatuh dan akan bangkit lagi bergantian. Kutub kebangkitan dulu ada di Damaskus dan Kairo, tetapi saat ini tidak menutup kemungkinan berpindah ke Jakata dan Kuala Lumpur. Indonesia bisa jadi pembebas al aqsa jika bersatu. Menurut orang biasa, ya Indonesia biasa saja, tetapi orang timur tengah menganggap Indonesia adalah harapan islam.

Ada yang berpendapat jumlah penduduk memang terus bertambah tetapi apakah menjamin kualitas? Kuantitas atau jumlah itu penting, kualitas juga tidak kalah penting, tetapi kualitas bisa diperbaiki. Perubahan tidak dilakukan oleh sebagian besar orang. Tabiatnya perubahan itu dilakukan oleh sebagian kecil orang dan diikuti oleh sebagian besar orang. Ibarat butuh generator untuk menggerakkan gelombang atau aliran air agar tercipta listrik yang bisa menyala.

Dari sini jadi mengerti kenapa banyak yayasan atau gerakan yang mendukung Palestina. Yang bergerak hanya beberapa tetapi yang kontribusi itu banyak. Mulai dari donasi atau relawan. MasyaAllah semoga benar Indonesia bisa membangkitkan peradaban islam. Jangan menungggu kabar bahagia itu datang tetapi mari kita ciptakan. Bangga menjadi islam. Bangga menjadi Indonesia. Indonesia dan islam adalam peradaban.  

Posting Komentar

  1. MasyaAllah. Aamiin ya rabbal alamin.

    btw, tulisan yg di depan pendek-pendek. Yang ini sedikit lebih panjang.tetap semangat nulis dan bagi-bagi ilmunya.

    BalasHapus

 
Top